Gangguan tidur tak hanya disebabkan oleh makanan atau kondisi psikologis yang Anda alami. Baru-baru ini, peneliti menemukan adanya kaitan antara paparan sinar matahari dengan gangguan tidur.
dr Michael J Breus, pakar kesehatan tidur dari Amerika Serikat mengatakan
orang yang jarang keluar rumah memiliki risiko besar kekurangan vitamin D akibat jarang terpapar sinar matahari. Hal ini membuat sistem tubuh yang mengatur kesehatan tidur mengalami gangguan.dr Michael J Breus, pakar kesehatan tidur dari Amerika Serikat mengatakan
"Vitamin D berfungsi untuk banyak hal bagi tubuh Anda, antara lain untuk kesehatan tulang, daya tahan tubuh hingga kesehatan tidur Anda," tutur dr Breus, dikutip dari Huffington Post, Senin (7/3/2016).
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh jurnal Sleep menemukan vitamin D berperan besar dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur seseorang. Studi yang dilakukan kepada 3.048 partisipan menemukan bahwa kekurang vitamin D membuat waktu tidur berkurang dan kualitas tidur buruk.
Sebanyak 16 persen partisipan mengalami kekurangan vitamin D. Waktu tidur mereka kurang dari 5 jam per hari dan kualitas tidur berada di bawah 70 persen. Mereka juga sering terbangun di malam hari yang menandakan kualitas tidur buruk.
"Untuk itu, cara terbaik agar kebutuhan vitamin D terpenuhi adalah terpapar sinar matahari langsung. Waktu yang paling baik adalah sebelum pukul 10 pagi dan setelah pukul 4 sore, di mana sinar ultra-violet yang berbahaya bagi kulit tidak terlalu banyak," tuturnya lagi.
Selain itu, vitamin D juga dapat diperoleh dari makan makanan sehat. Lemak ikan dari ikan salmon dan tuna diketahui mengandung banyak vitamin D. Telur, susu sapi, yogurt dan olahan susu lainnya juga memiliki kadar vitamin D yang tinggi.
"Karena itu sangat penting Anda memeriksakan kecukupan vitamin D di tubuh kepada dokter. Jika kurang, dokter bisa meresepkan suplemen yang dapat memenuhi kebutuhan vitamin D Anda," tandasnya.
0 comments:
Post a Comment